Pencegahan Kekambuhan (Relapse Prevention)

Ryan (bukan nama sebenarnya) adalah seorang mantan pecandu narkoba, ketika ditanya mengenai riwayat hidupnya, ternyata dia sudah pernah tiga kali masuk ke Rehab. Dia menceritakan dalam hidupnya sempat beberapa kali mengalami kekambuhan (relapse) yaitu kembali mengkonsumsi narkoba setelah menjalani pemulihan.

Kekambuhan (relapse) memang penyakit yang sering menghinggapi kalangan pecandu narkoba, tidak heran jika mereka bisa beberapa kali keluar masuk ke Rehab untuk menjalani pemulihan.

Bagaimana cara mencegah supaya seorang pecandu tidak kambuh lagi ? Ada beberapa tahapan yang bisa dipelajari, namun sebelumnya perlu dipahami terlebih dulu apa itu kekambuhan (relapse).

Kambuh (relapse) bukanlah sebuah kejadian, melainkan sebuah proses. Permulaan tahap relapse bisa berlangsung mingguan atau bahkan bulanan sebelum akhirnya menjadi sebuah kekambuhan fisik (phyisical relapse). Ada tiga tahap kekambuhan :

  1. Kekambuhan emosi (emotional relapse)
  2. Kekambuhan mental (mental relapse)
  3. Kekambuhan fisik (physical relapse)

Masing-masing tahap tersebut dijelaskan sbb :

  1. Kekambuhan Emosi

Pada tahap ini, dalam diri pecandu belum muncul pikiran untuk kembali mengkonsumsi narkoba, tetapi emosi atau perasaan serta perilaku mengarah pada kemungkinan untuk terjadinya relapse.

Tanda-tanda kekambuhan emosi adalah :

  • Perasaan Gelisah
  • Tidak bertoleransi (intolerant)
  • Cepat Marah
  • Keras kepala (defensiveness)
  • Suasana hati yang berubah-ubah (mood swings)
  • Mengisolasi diri
  • Merasa tidak membutuhkan pertolongan
  • Pola makan yang buruk
  • Pola tidur yang buruk

Semakin dini tahapnya diketahui, maka akan semakin mudah untuk menarik kembali keinginan relapse tersebut. Pada tahap selanjutnya tarikan untuk relapse akan semakin kuat dan rangkaian kejadiannya bergerak lebih cepat.

 Pencegahan Dini

Cara mencegah kekambuhan emosi adalah berusaha mengenali/menyadari kalau dirinya sedang mengalami emotional relapse, menyadari kalau perilakunya mulai berubah. Seorang pecandu harus tahu  jika dirinya mulai mengisolasi diri, jangan ragu untuk meminta pertolongan. Mereka harus mengenali jika mulai merasa gelisah dan mencoba mencari cara untuk relaksasi. Kenali bila pola tidur dan pola makan sudah menyimpang, cermatilah diri sendiri (self care).

Jika pada tahap ini perilakunya tidak segera diubah dan berada terlalu lama dalam tahap kekambuhan emosi maka ia akan mudah melarikan diri, dan masuk ke tahap kambuh berikutnya yaitu kekambuhan mental (mental relapse).

Mencermati diri sendiri (selfcare). Hal paling penting yang dapat dilakukan untuk mencegah emotional relapse ini adalah mencermati diri sendiri. Pikirkan mengapa saya memakai narkoba, apa tujuannya ? apakah untuk pelarian, relaksasi, atau sekedar mencari kesenangan diri ? Seorang akan mengalami kekambuhan ketika ia mulai tidak peduli dengan dirinya sendiri dan menciptakan situasi yang secara mental dan emosional kosong sehingga mendorong mereka untuk mencari pelarian.

Contohnya, jika seseorang tidak memperhatikan diri sendiri dan mempunyai pola makan serta pola tidur yang buruk, ketika ia merasa letih kemudian ingin mencari pelarian. Jika tidak membuang kemarahan dan ketakutan melalui bentuk-bentuk relaksasi, maka akan terbentuk suatu titik dimana dia  merasa tidak nyaman pada dirinya sendiri. Jika tidak meminta pertolongan maka ia akan merasa terisolasi. Jika situasi-situasi tersebut berlangsung terlalu lama, maka ia  akan mulai berpikir tentang memakai obat. Sebaliknya jika ia mau peduli dengan dirinya, mencermati dirinya (self care), maka dapat menghindari berkembangnya perasaan tersebut dan terhindar dari relapse.

  1. Kekambuhan Mental (Mental Relapse)

Dalam kekambuhan mental terjadi perang dalam batin. Sebagian dari dirinya menginginkan untuk memakai, sebagian menginginkan tidak, tetapi di akhir fase ini akhirnya dia berpikir untuk kembali memakai narkoba.

Tanda-tanda mental relapse adalah :

  • Memikirkan orang, tempat, dan benda-benda yang sering digunakan
  • Memikirkan kesenangan yang didapat sewaktu memakai
  • Berbohong
  • Bergaul dengan teman yang dulu menggunakan narkoba
  • Mambayangkan saat memakai
  • Berpikir untuk relapse
  • Merencanakan waktu relapse

Tahap ini semakin sulit untuk membuat sebuah pilihan, tarikan kecanduan menjadi semakin kuat.

Cara Mengatasi Mental Relapse

Mencoba memutar tape. Saat seseorang berpikiran untuk memakai obat, maka fantasinya mengatakan bahwa dia tentu dapat mengatasi pemakaiannya saat ini. Dia hanya akan melakukan satu kali pemakaian. Cobalah untuk memutar tape lagi, satu kali memakai biasanya membuat dia ingin memakai lagi. Sewaktu bangun pada hari berikutnya, ia merasa menyesali diri sendiri. Pada hari berikutnya dia mungkin tidak bisa menghentikannya, dan demikian seterusnya seperti berada dalam lingkaran setan. Jika dia memutar tape dan mencoba mengambil kesimpulan yang logis, maka bisikan untuk memakai narkoba lagi itu akan terasa tidak begitu menggoda.

Seringkali muncul pikiran yang menggoda, yaitu seandainya dia memakai narkoba maka tidak ada seorangpun yang tahu jika dia relapse. Mungkin pasangannya berada di tempat jauh saat akhir pekan, atau sedang bepergian sendiri. Ketika sifat kecanduan itu mencoba meyakinkan bahwa dirinya tidak mempunyai masalah yang besar, dan bahwa dia sungguh melakukan recovery untuk menyenangkan pasangan atau tempat kerjanya, maka cobalah untuk memutar tape. Ingatkan diri sendiri pada dampak negatif yang pernah dirasakan, dan  akibatnya bila relapse lagi, dia tentu akan terpojok. Sebaliknya jika dia bisa mengendalikan diri, maka masalahnya akan selesai saat itu juga.

Beritahu teman. Seorang mantan pecandu perlu untuk memberitahu seseorang bila dirinya mulai mempunyai keinginan untuk memakai narkoba. Telpon/sharing dengan teman, pembimbing moral, atau teman dalam recovery. Diskusikan dengan mereka apa yang sebaiknya dilakukan. Keajaiban dalam dialog/sharing adalah pada saat seseorang memulai membicarakan tentang pikiran dan perasaannya, maka keinginan untuk memakai itu akan mulai menghilang. Beban pikiran akan terasa lebih ringan dan dia merasa tidak sendirian.

Mengalihkan diri. Ketika seorang mempunyai pikiran untuk memakai, maka segera kerjakanlah sesuatu. Panggil teman, pergi ke pertemuan, bangun dan pergi berjalan, dll. Jika hanya diam, duduk dengan keinginannya dan tidak melakukan sesuatu, maka dia membiarkan mental relapse itu berkembang.

Tunggu selama 30 menit. Pada umumnya suatu keinginan itu muncul kurang dari 15 – 30 menit. Dorongan semacam itu kelihatannya berlangsung lama, tetapi sebetulnya jika dia menyibukkan diri dan mengerjakan sesuatu yang harus dikerjakan, maka hal itu akan dengan cepat berlalu.

Pikirkan tentang pemulihan hanya untuk hari itu saja. Tidak perlu berpikir tentang apakah dapat bersih selamanya atau tidak. Itu adalah pikiran yang melumpuhkan. Hal itu justru akan membebani pikiran, bahkan untuk orang yang sedang menjalani recovery dalam jangka waktu yang lama.

Pikirkan pemulihan untuk satu hari saja, berarti hari itu dia harus menyelaraskan tujuan dan kekuatan emosi. Jika kemudian merasa kuat dan termotivasi untuk tidak memakai, maka beritahu diri sendiri untuk tidak menggunakannya minggu depan atau bulan depan. Jika memiliki banyak keinginan, dan itu sering terjadi, yakinkan diri bahwa saya tidak akan memakai untuk hari ini atau 30 menit kedepan. Jadi jalanilah pemulihan dalam ukuran yang kecil dan jangan merusak diri sendiri dengan pikiran yang terlalu jauh.

Buat  relaksasi menjadi bagian dari pemulihan. Relaksasi adalah bagian penting dari pencegahan kekambuhan, karena ketika merasa tegang, seseorang cenderung untuk melakukan apa yang sudah biasa dan salah, daripada apa yang baru dan benar. Ketika seseorang merasa tegang, ia akan cenderung untuk melakukan kesalahan yang sama yang dibuat sebelumnya. Sebaliknya jika bersikap rileks maka akan lebih terbuka kemungkinan untuk berubah.

  1. Kekambuhan fisik

Apabila seseorang mulai memikirkan tentang relapse, dan tidak menggunakan beberapa teknik yang disebutkan di atas, maka tidak akan lama ia sampai pada tahap relapse fisik, yaitu  pergi ke penjual minuman, pergi ke dealer, mencari bandar, dll.

Jika telah sampai tahap ini maka sulit bagi seseorang untuk menghentikan proses relapse. Hal itu bukan lagi menyangkut dimana harus fokus dalam usaha pemulihan, namun menyangkut  usaha yang sangat keras untuk mencapai kondisi yang bersih (abstinence), dan itu bukan bagian dari recovery. Jika seseorang bisa mengenali tanda peringatan awal relapse, maka kekambuhan akan dapat diatasi sebelum menjadi terlambat.

 

Diambil dari “A Relapse Prevention Plan” www.AddictionsAndRecovery.org

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *