Categories
Artikel

Dampak Pemakaian Methamphetamine

Methamphetamine atau dikenal dengan istilah “Sabu” adalah salah jersey store nfl jerseys team jersey nike air jordan 4 red Lace Wigs adidas yeezy boost 700 best nfl jerseys nike air max women adidas yeezy shoes adidas yeezy foam runner sex toys for men sex toys and lingerie adidas online shop baseball jerseys custom nike air max terrascape 90 on feet satu jenis Narkoba yang saat ini menduduki urutan no.2 paling banyak disalahgunakan di Indonesia (Indonesia Drug Report – BNN 2022).  Methamphetamine  atau “Meth” adalah zat stimulant sintetis yang dapat menimbulkan ketagihan dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang cukup serius, bahkan kematian.

Kristal Meth berwarna putih, tidak berbau, berasa pahit, & mudah larut dalam air atau alkohol. Bubuk kristal ini  juga dikenal dengan istilah “speed, chalk, ice, crystal, crank, atau glass”. Meth dapat digunakan dengan cara dihisap seperti rokok, dihirup, disuntikkan, atau ditelan, sering juga digunakan bersama-sama dengan zat lainnya.

Konseling Individu

Seseorang yang menggunakan Meth atau Sabu akan mengalami rasa euforia, bertambah waspada, dan energi yang meningkat dalam jangka waktu tertentu. Hal ini disebabkan karena melonjaknya jumlah dopamine, yaitu bahan kimia alami di otak.  Dopamin berpengaruh pada aktivitas gerakan tubuh, motivasi, dan mendorong perilaku yang mendatangkan euforia. Meth dengan cepat akan melepaskan dopamine tingkat tinggi ke area ganjaran di otak, yang membuat orang kecanduan & ingin terus menggunakan sabu.

Meth tidak hanya merubah cara kerja otak, tetapi juga mempercepat system tubuh ke tingkat yang membahayakan, bahkan mematikan, meningkatkan tekanan darah dan detak jantung serta pernapasan. Orang yang berulangkali menggunakan sabu juga dapat mengalami kecemasan, paranoia, agresif, halusinasi, dan gangguan mood.

Group Therapy

Efek Meth Jangka Pendek

Menkomsumsi sabu, meskipun dalam jumlah yang kecil, tetap dapat membahayakan kesehatan, seperti :

  • Peningkatan tekanan darah dan suhu tubuh
  • Pernapasan lebih cepat
  • Detak jantung yang cepat atau tidak teratur
  • Kehilangan nafsu makan, mual, pola tidur terganggu
  • Perilaku tidak menentu, agresif, mudah tersinggung atau kasar

Risiko Kesehatan Jangka Panjang :

Penggunaan Sabu yang kronis dapat menyebabkan banyak efek kesehatan jangka panjang & bersifat merusak, sekalipun orang itu telah berhenti menggunakan sabu, seperti :

  • Kerusakan permanen pada jantung & otak
  • Tekanan darah tinggi yang menyebabkan serangan jantung, stroke, & kematian
  • Kerusakan hati, ginjal, dan paru-paru
  • Kecemasan, kebingungan, dan insomnia
  • Paranoia, halusinasi, gangguan mood, delusi, atau perilaku kekerasan (gejala psikotik kadang-kadang dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah penggunaan sabu)
  • Gatal yang hebat, menyebabkan luka pada kulit karena digaruk
  • Osteoporosis dini
  • Masalah gigi yang parah
Therapeutic Community

Penyalahgunaan methamphetamine berpotensi tinggi mengalami kecanduan, yang ketika berhenti memakai akan mengalami gejala pemutusan zat (withdrawal), seperti : rasa cemas, letih, tremor, depresi, gangguan jiwa, ngidam (craving), dll. Gejala putus zat methamphetamine bervariasi untuk setiap orang, biasanya akan lebih parah terjadi pada penyalahgunaan yang sudah lama.

Seseorang yang mengalami kecanduan methamphetamine membutuhkan treatment yang tepat  agar dapat mencapai kepulihan. Berbagai macam treatment dapat diberikan seperti : konseling individu, kelompok dukungan (support group), terapi medis, terapi perilaku kognitif, pencegahan kekambuhan, dll.

Pusat Rehabilitasi NAPZA dapat menyediakan berbagai macam treatment tersebut dibantu oleh para ahli yang berpengalaman di bidangnya. Program treatment yang tepat dapat memulihkan mereka yang mengalami kecanduan methamphetamine & zat-zat adiktif lainnya.  

Diolah dari berbagai sumber oleh
Yayasan Sekar Mawar
Pusat Rehabilitasi Sosial & Pencegahan NAPZA

Referensi :
https://www.samhsa.gov
https://nida.nih.gov

Categories
Artikel

Gangguan Penggunaan Alkohol

Apakah anda sering minum alkohol ? Hati-hati, karena minum alkohol yang berlebihan atau terlalu sering dapat mengalami ‘gangguan cheap human hair lace front wigs cheap lace front wigs wig store nfl gear nike air jordan retro nike air jordan 1 womens nfl chicago bears cheap human hair wigs ass sex toy nike air max for sale adidas yeezy 350 rams super bowl ring best sex toys for couples adidas yeezy shoes jordan 4 cheap penggunaan alkohol’ atau disebut juga ‘kecanduan alkohol’ atau ‘ketergantungan alkohol’. Orang dengan gangguan penggunaan alkohol tidak dapat berhenti minum, meskipun hal itu menyebabkan masalah, tekanan emosional, atau bahaya fisik baik bagi dirinya maupun orang lain.

gangguan penggunaan alkohol

Gangguan penggunaan alkohol adalah penyakit fungsi otak yang membutuhkan perawatan medis & psikologis untuk mengendalikannya. Gangguan ini bisa ringan, sedang, atau berat, dapat berkembang dengan cepat atau dalam jangka waktu yang lama.

Pengaruh Alkohol

Minum terlalu banyak alkohol dapat merusak kesehatan, seperti :

  • Kerusakan otak, termasuk demensia.
  • Keputusasaan, depresi , dan bunuh diri .
  • Kanker payudara, hati, usus besar dan mulut.
  • Janin (jika terpapar alkohol sebelum lahir).
  • Kecelakaan (seperti jatuh atau luka bakar) dan cedera (seperti patah tulang atau tenggelam).
  • Masalah hati, seperti sirosis, hepatitis dan perlemakan hati .
  • Tidar sadarkan diri, penyerangan, berkendaraan dalam keadaan mabuk, dan bahkan pembunuhan.

Minum terlalu sering atau berat juga dapat menyebabkan masalah pribadi, seperti masalah :

  • Keuangan.
  • Hubungan antar pribadi.
  • Pekerjaan.

Apa Penyebab Gangguan Penggunaan Alkohol ?

Menurut para ilmuwan gangguan penggunaan alkohol disebabkan oleh kombinasi dari satu atau beberapa hal berikut :

  • Genetika.
  • Peristiwa yang dialami sewaktu kecil.
  • Upaya untuk menghilangkan rasa sakit emosional.

Orang akan lebih mungkin mengalami gangguan penggunaan alkohol jika mereka:

  • Sering mengkonsumsi alkohol, dalam jumlah besar, atau mulai dari awal kehidupan.
  • Trauma yang dialami, seperti kekerasan fisik atau seksual.
  • Memiliki riwayat keluarga dengan gangguan penggunaan alkohol.
  • Memiliki masalah kesehatan mental, seperti kesedihan, kecemasan, depresi , gangguan makan, dan gangguan stres pascatrauma .
  • Pernah menjalani operasi bypass perut (Roux-en-y) untuk masalah berat badan.

Apa Gejala Gangguan Penggunaan Alkohol?

Tanda-tanda gangguan penggunaan alkohol atau kecanduan alkohol meliputi:

  • Pingsan atau tidak mengingat hal-hal yang terjadi.
  • Terus minum meskipun itu menyebabkan kesusahan atau bahaya bagi dia atau orang lain.
  • Minum lebih banyak atau lebih lama dari yang direncanakan.
  • Merasa mudah tersinggung atau rewel saat tidak minum.
  • Sering mabuk .
  • Masuk ke situasi berbahaya saat sedang minum (misalnya, mengemudi, melakukan hubungan seks yang tidak aman, atau jatuh).
  • Menghentikan aktivitas agar bisa minum.
  • Mengidam alkohol.
  • Berulang kali bermasalah dengan pekerjaan, sekolah, hubungan atau hukum karena minum.
  • Perlu minum lebih banyak untuk mendapatkan efek yang sama.
  • Tidak bisa berhenti minum setelah mulai.
  • Menghabiskan banyak waktu untuk minum atau kembali minum.
  • Ingin mengurangi tapi tidak bisa.
  • Terobsesi dengan alkohol.

Bagaimana Tahapan Gangguan Penggunaan Alkohol?

Penggunaan alkohol yang berubah menjadi gangguan penggunaan berkembang secara bertahap.

  • Tahap berisiko: Ini adalah saat seseorang minum secara sosial atau minum untuk menghilangkan stres atau untuk merasa lebih baik. Mereka mulai mengembangkan toleransi terhadap alkohol.
  • Gangguan penggunaan alkohol dini: Pada tahap ini, seseorang telah mengalami keadaan mabuk atau tidak sadarkan diri, minum sendiri atau secara diam-diam, dan lebih sering memikirkan tentang alkohol.
  • Gangguan penggunaan alkohol tahap menengah: Penggunaan alkohol disini telah di luar kendali dan menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari (pekerjaan, keluarga, keuangan, kesehatan fisik dan mental). Kerusakan organ dapat dilihat pada tes laboratorium dan scan.
  • Gangguan penggunaan alkohol tahap akhir: Pada tahap ini minum telah menjadi fokus utama hidupnya, dengan mengesampingkan makanan, keintiman, kesehatan, dan kebahagiaan. Putus asa, komplikasi kerusakan organ dan kematian kini sudah dekat.

Terapi Pemulihan

Orang yang memiliki kebiasaan minum alkohol, sering tidak menyadari bahwa dia mengalami ‘gangguan penggunaan alkohol’, sementara orang-orang di sekitarnya sudah merasakan dampak pemakaiannya. Oleh karena itu pertolongan dari orang-orang di sekitarnya sangat dibutuhkan agar pecandu alkohol tersebut dapat mendapatkan terapi yang tepat.

Berbagai macam program terapi dapat dipilih tergantung dari tingkat keparahan kecanduannya serta kebutuhan kliennya. Seseorang mungkin memerlukan rawat inap medis, rehabilitasi residensial, terapi intensif rawat jalan, dlsb.   

Ketika minum alkohol mulai mengganggu hidup anda atau mempengaruhi kesehatan anda, maka segeralah mencari bantuan kepada layanan yang tepat sebelum hal itu menjadi semakin parah atau bahkan menjadi fatal.

Diolah dari artikel berjudul “Alcohol Use Disorder” https://my.clevelandclinic.org  

Categories
Berita

Lembaga Berprestasi dalam Upaya P4GN

Yayasan Sekar Mawar mendapatkan penghargaan dari Kepala BNN Provinsi Jawa Barat, atas pengabdian & dedikasinya yang luar biasa selaku Lembaga Penyelenggara Rehabilitasi Narkoba sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).cheap human hair lace front wigs cheap lace front wigs wig store nfl gear nike air jordan retro nike air jordan 1 womens nfl chicago bears cheap human hair wigs ass sex toy nike air max for sale adidas yeezy 350 rams super bowl ring best sex toys for couples adidas yeezy shoes jordan 4 cheap

Penghargaan tersebut diberikan dalam Puncak Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan di Aula Sangkuriang Kantor BNNP Jawa Barat di Jl. Soekarno Hatta Bandung pada tanggal 27 Juni 2022. Acara yang dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Barat dan Lembaga-lembaga mitra BNN ini, terhubung secara online dengan Puncak Peringatan HANI Nasional yang dipusatkan di Sanur, Denpasar Bali.

Lembaga yang mendapat penghargaan dari BNNP Jawa Barat

Kepala BNNP Jawa Barat, Brigjen Pol. M. Arief Ramdhani S.I.K., pada kesempatan tersebut menyerahkan penghargaan kepada delapan Lembaga yang telah berprestasi dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan & Peredaran gelap Narkoba (P4GN). Kedelapan Lembaga tersebut adalah :

  1. Yayasan Sekar Mawar, sebagai Lembaga Penyelenggara Rehabilitasi sesuai SNI
  2. Lembaga Pemasyarakatan Narkotika kelas IIA Bandung, sebagai Lembaga Pemasyarakatan yang berkomitmen menyelenggarakan Rehabilitasi.
  3. KPA Kota Bandung, sebagai mitra kerja BNN dalam penanganan HIV dan NAPZA.
  4. Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, sebagai Lembaga yang berkontribusi untuk menerima layanan rehabilitasi gratis bagi warga Jawa Barat.
  5. IBM Mandiri Desa Cileunyi Wetan, yang telah mencapai penilaian dengan kategori IBM Prima.
  6. BLK Kemenaker Lembang, sebagai Lembaga pemerintah yang berkomitmen setiap tahun memberikan pelatihan bagi klien pasca rehabilitasi.
  7. Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Barat, yang berkomitmen dalam pelaksanaan P4GN secara mandiri.
  8. Poltekkes Dharma Husada, yang berkomitmen dalam pelaksanaan P4GN secara mandiri.
YSM mendapat penghargaan selaku Lembaga Penyelenggara Rehabilitasi sesuai SNI

Peringatan HANI 2022

Badan Narkotika Nasional dalam Peringatan HANI tahun 2022, mengusung tema “Kerja Cepat, Kerja Hebat, Berantas Narkoba di Indonesia” hal itu dicanangkan sebagai akselerasi upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan & Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Indonesia.

BNN juga mengusung tagline “Speed Up, Never Let Up” & terus menggelorakan semangat “War on Drugs” yang dikemas kedalam berbagai kegiatan kemasyarakatan untuk meningkatkan kesadaran bersama akan bahaya penyalahgunaan narkoba serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya P4GN guna mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba).

Mendengarkan Sambutan Presiden RI secara online

Puncak Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional, secara nasional dipusatkan di Sanur Denpasar Bali, pada tanggal 27 Juni 2022. Tema yang diangkat adalah : “Addressing drug challenges in health and humanitarian crises“, yang berarti mengatasi tantangan narkoba dalam krisis kesehatan dan kemanusiaan. Acara tersebut secara resmi dibuka oleh Kepala BNN RI Komjen Pol. Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose, M.M., yang diikuti oleh sejumlah Kementerian, Lembaga, Pemerintah Provinsi, serta Kabupaten/Kota se-Indonesia.

Presiden RI, Joko Widodo dalam sambutannya secara virtual mengatakan : “Seluruh komponen bangsa harus bergerak melindungi generasi bangsa dari jaringan pengedar narkoba. Selain itu perlu adanya edukasi atas dampak kesehatan dan implikasi hukum selain melakukan pencegahan, pemberantasan, dan rehabilitasi”.

HANI 2022 “Speed Up Never Let Up

Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) adalah sebuah momentum yang mengingatkan kita pada keprihatinan akan masih banyaknya peredaran & penyalahgunaan narkoba, serta dampak yang ditimbulkannya. HANI juga mengajak kita untuk berani terus-menerus melakukan tindakan pencegahan & pemberantasan penyalahgunaan & peredaran gelap narkoba.  Semoga cita-cita untuk mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba) dapat terwujud melalui kerja bersama seluruh elemen masyarakat.

Yayasan Sekar Mawar – Bandung
Pusat Pencegahan & Rehabilitasi Sosial NAPZA
Hotline 0812 145 222 55

Categories
Berita

Malam Renungan HANI 2022

Nyala Api dalam Memerangi Narkobajordan 1 for sale lace front human hair wigs cheap nfl jersey wigs store new nike air max cheap jerseys online nfl jerseys online dallas cowboys game top couples sex toys adidas outlet store braided headband wigs cheap nfl jersey nfl jersey shop mens nike air max 90 sale adidas online shop

Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) merupakan hari yang diperingati setiap tanggal 26 Juni untuk menggugah kesadaran masyarakat akan bahaya  penyalahgunaan & peredaran gelap narkotika. Masalah narkoba kian hari semakin bertambah banyak dan memakan korban yang sebagian besar adalah generasi muda.

Sebagai bentuk keprihatinan pada penyalahgunaan & peredaran gelap narkoba serta dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional 2022, BNN Provinsi Jawa Barat mengadakan acara “Malam Renungan” yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2022, bertempat di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Kec. Jatinangor, Kab. Sumedang, Jawa Barat.

Panggung Malam Renungan HANI di Kiara Payung – Jatinangor

Acara ini dihadiri oleh berbagai Lembaga & elemen masyarakat, seperti : Komunitas motor, Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi, Penggiat Anti Narkoba, Granat, Ikatan Pelajar, Ormas, BUMN, Lembaga Rehabilitasi komponen masyarakat, dll. Kegiatan Malam Renungan diisi dengan acara : ice breaking untuk seluruh peserta, talkshow Anti Narkoba dengan narasumber perwakilan dari salah satu Lembaga Rehab yaitu Yayasan Sekar Mawar, dan dari kelompok seni yang diwakili oleh Dalang Bhatara Sena Sunandar, serta dipandu oleh seorang Penyiar dari Radio Rase FM Bandung.

YSM sebagai narasuber Talkshow bersama Dalang Bhatara Sena Sunandar

Malam Renungan ini juga diisi dengan pertunjukan wayang golek yang bertemakan Hari Anti Narkotika Internasional, dimainkan oleh Dalang Bhatara Sena Sunandar, yang merupakan salah satu putra maestro dalang Indonesia yaitu Alm. Asep Sunandar Sunarya. Acara ini ditutup dengan penyalaan api unggun disertai dengan renungan sebagai bentuk keprihatinan pada penyalahgunaan & peredaran gelap narkoba.

Narkoba telah terbukti dapat merusak berbagai sendi kehidupan, baik dari sisi fisik, psikologis, relasi sosial, & nilai-nilai spiritual. Bila tidak berbuat sesuatu, maka narkoba akan dapat merusak dan bahkan menghancurkan generasi bangsa. Oleh karena itu seluruh komponen masyarakat wajib menolak dan memerangi peredaran & penyalahgunaan Narkoba.

Malam Renungan bersama Kepala BNNP Jabar

Acara Malam Renungan untuk menyambut Hari Anti Narkotika Internasional ini mengingatkan kembali pentingnya kebersamaan dari seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam memerangi penyalahgunaan & peredaran gelap narkoba. Semoga api yang telah dinyalakan dalam malam renungan ini juga dapat juga membakar semangat para Penggiat Anti Narkoba & seluruh elemen masyarakat dalam usaha mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba).

Yayasan Sekar Mawar – Bandung
Pusat Pencegahan & Rehabilitasi Sosial NAPZA
0812 145 222 55 (Hotline)

Categories
Program Rehabilitasi Narkoba

Rehabilitasi Rawat Jalan, Mungkinkah ?

best lace front wigs sex toys for men nike air jordan 11 best sex toys for couples long distance couples sex toys nflstore nike air max 97 black adidas ultra boost sale custom baseball jerseys nike air jordan men’s sneakers jordan 1 cheap nfl jerseys nfl authentic jersey nike air jordan low adidas yeezy womens

Konsultasi, Pendekatan Awal

Rehabilitasi Sosial NAPZA merupakan suatu proses pemulihan bagi para penyalahguna NAPZA yang bersifat terpadu, baik dari segi fisik, psikologis, maupun sosial, agar dapat kembali melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat. Pemulihan (recovery) merupakan sebuah proses yang panjang, yang bertujuan untuk menolong individu agar dapat : berhenti atau dapat mengontrol pemakaian narkoba; mengurangi dampak buruk dari narkoba; dan menjadi manusia produktif baik di keluarga, pekerjaan, maupun masyarakat.

              Program Rehabilitasi dapat berbentuk Rehabilitasi Rawat Inap maupun Rehabilitasi Rawat Jalan. Bagi mereka yang sulit menjalani rawat inap karena berbagai kendala, dapat memilih Program Rawat Jalan. Program Rehabilitasi Rawat Jalan ini dirancang bagi klien dengan tingkat penggunaan zat yang rendah – sedang. Program Rawat Jalan dilaksanakan dengan pertemuan-pertemuan secara berkala dan dalam rentang waktu tertentu (minimal 3 bulan), sesuai dengan kebutuhan klien. Klien wajib datang untuk melakukan konsultasi, merencanakan langkah-langkah pemulihan, serta menjalani terapi rehabilitasinya.

Proses dalam Program Rawat jalan adalah sebagai berikut :

  1. Penjangkauan

Penjangkauan merupakan kegiatan pendekatan awal yang bertujuan agar klien dapat mengakses program rehabilitasi. Pendekatan awal kepada klien ini biasanya dilakukan dengan komunikasi untuk penjajagan, pemberian informasi dan edukasi agar klien mendapat informasi yang lengkap mengenai program rehabilitasi yang akan dijalani.

2. Penerimaan Awal

Penerimaan awal merupakan tahap masuknya klien ke dalam Program Rehabilitasi rawat jalan.  Penerimaan awal dilakukan dengan menandatangani Informed Consent yaitu : Dokumen Persetujuan Keluarga, Persetujuan Biaya Program, dan Kesediaan Klien mengikuti Program.

3. Skrining

Skrining adalah prosedur singkat yang digunakan untuk menggali informasi mengenai  penggunaan NAPZA klien serta menentukan kelayakannya menjalani program rehabilitasi. Skrining dilakukan dengan instrument WHO ASSIST (Alcohol, Smoking, Substance Involvement Screening Test)

4. Asesmen

Asesmen adalah proses penggalian informasi yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keparahan adiksi klien dan hal-hal terkait lainnya sebagai prasyarat untuk menentukan Rencana Terapi. Asesmen dilakukan secara komprehensif dan terdokumentasi, menggunakan instrumen ASI (Addiction Severity Index).

Asesmen & Rencana Terapi

5. Rencana Terapi

Rencana Terapi merupakan rekomendasi intervensi yang diberikan kepada klien sesuai dengan hasil asesmen. Konselor & klien secara bersama-sama : Mengidentifikasikan permasalahan, menetapkan tujuan terapi jangka pendek & jangka panjang, serta menentukan langkah-langkah dan intervensi terapeutik yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.  

6. Monitoring Penggunaan NAPZA

Monitoring penggunaan NAPZA adalah pemantauan penggunaan NAPZA klien secara berkala, melalui hasil pemeriksaan urin (urine test) & catatan konseling.

7. Psiko Edukasi

Psiko edukasi atau intervensi psikososial merupakan upaya yang dilakukan secara terencana untuk mengubah kognitif, emosi, dan perilaku melalui pendekatan psikologis & sosial guna mencegah & mengatasi gangguan yang ditimbulkan oleh penggunaan zat adiktif.  Psikoedukasi meliputi : MI, CBT, Pencegahan Kekambuhan, Konseling Individu/Kelompok, Pendekatan Keluarga & Family Support Group.

8. Bimbingan Mental Spiritual

Bimbingan Mental Spiritual merupakan kegiatan yang dilakukan secara kelompok maupun perorangan untuk merubah perilaku seseorang melalui penanaman nilai-nilai spiritual atau religius berdasarkan keyakinan yang dianut klien.  

Bimbingan Mental Spiritual

9. Bimbingan Penghidupan

Bimbingan Penghidupan adalah kegiatan yang mengacu pada penguasaan ketrampilan tertentu untuk mempersiapkan klien agar memiliki bekal dalam menjalani kehidupan di luar.

10. Kegiatan Rekreasional

Kegiatan Rekreasional adalah aktivitas yang dilaksanakan di dalam maupun di luar Panti Rehabilitasi, yang bersifat menyenangkan serta mampu mengembangkan secara fisik, emosional dan sosial melalui media bermain, wisata, atau olahraga.

Kegiatan Rekreasional

11. Kunjungan Rumah (Home visit)

Kunjungan rumah atau home visit adalah kegiatan yang dilakukan oleh konselor atau pendamping program lainnya ke tempat tinggal klien. Tujuannya adalah untuk mengetahui lingkungan tempat tinggal klien, situasi keluarga, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh klien di luar rehabilitasi.

12. Terminasi & Bimbingan Lanjut

Terminasi menandai telah selesainya program pemulihan rawat jalan. Klien dapat sepenuhnya kembali ke keluarga dan bersosialisasi dengan masyarakat luas. Bekal ilmu yang telah dipelajari dan dihayati hendaknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari Penyalahgunaan NAPZA.

Klien diharapkan masih menjalin komunikasi dengan konselornya sehingga apa yang dilakukan di luar tetap berada dalam jalur pemulihannya. Komunikasi/kontak dengan kelompok yang positif akan menjaga klien untuk tetap bersih dari narkoba dan hidup sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

———————————————————-

Yayasan Sekar Mawar – Keuskupan Bandung
Pusat Rehabilitasi Sosial & Pencegahan NAPZA
Hotline : 0812 145 222 55
Konselor Adiksi : 0821 1292 1239

Categories
Berita

Panti Rehabilitasi NAPZA Sekar Mawar Berhasil Mencapai SNI

wholesale nfl jerseys nike air max women nike air jordan 4 retro wigs stores custom basketball uniforms design your own sports jersey new wigs 2023 Synthetic Wigs sex toys for men shop nfl nfl apparel cheap soccer jerseys nfl jersey sales adidas ultraboost online wig store

Program Rehabilitasi NAPZA merupakan salah satu upaya Pemulihan pecandu atau penyalahguna NAPZA agar dapat berfungsi kembali di masyarakat sebagai manusia yang produktif dan mempunyai fungsi & perannya sendiri. Agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, maka sebuah Panti Rehabilitasi harus memiliki standar yang harus dipenuhi. Standar rehabilitasi NAPZA yang berlaku di Indonesia saat ini adalah SNI 8807-2019 yang mengatur tentang penyelenggaraan layanan rehabilitasi bagi pecandu, penyalahguna, dan korban Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA).

Panti Rehabilitasi Sekar Mawar pada tahun 2021 ini telah berhasil mencapai standar pelayanan sesuai dengan SNI 8807-2019. Pencapaian standar sesuai SNI tentu saja tidak mudah, karena harus melalui serangkaian kegiatan & proses hampir sepanjang tahun 2021.

Sejak bulan April s.d. Oktober 2021 BNN telah melaksanakan kegiatan Asistensi Standarisasi Layanan Rehabilitasi pada 32 lembaga rehabilitasi di 14 Propinsi di Indonesia. Di Propinsi Jawa Barat, Yayasan Sekar Mawar merupakan satu-satunya Lembaga yang mendapatkan pendampingan & asistensi SNI dari BNNP Jawa Barat & BNN Kota Bandung.

Deputi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN), melalui Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat (PLRMKM), pada bulan Oktober 2021, juga telah melakukan monitoring & evaluasi pelaksanaan SNI 8807-2019 di Panti Rehabilitasi NAPZA Sekar Mawar.

Selanjutnya pada bulan November 2021, Team Komite Teknis, yaitu team penilai yang ditunjuk oleh BNN, melakukan  evaluasi/penilaian standarisasi Panti Rehabilitasi sesuai SNI 8807-2019. Penilaian Standarisasi meliputi : Persyaratan kelembagaan, Sarana Prasarana, Sumber Daya Manusia, serta Program layanan rawat inap & rawat jalan.

Serangkaian kegiatan tersebut pada akhirnya menghasilkan rekomendasi capaian SNI 8807-2019. Melalui surat tanggal 21 Januari 2022 Panti Rehabilitasi Yayasan Sekar mawar telah berhasil lolos untuk Layanan Sosial SNI tipe 3. Team dari BNNP Jawa Barat juga  berhasil mendapatkan penghargaan dari Kepala BNN RI sebagai Satuan kerja dengan Penyelenggara Rehabilitasi SNI 8807-2019 dengan kategori “Komitmen Terbaik Pada Tahun 2021”.

              Hasil pencapaian standarisasi Panti Rehabilitasi sesuai SNI 8807-2019 ini patut disyukuri & disambut baik mengingat banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi didalamnya. Hal ini juga membuktikan bahwa program layanan Rehabilitasi NAPZA di Yayasan Sekar Mawar telah memiliki kualitas yang baik dan dapat diandalkan. Sebagai salah satu Penyelenggara layanan Rehabilitasi Sosial NAPZA di Indonesia, Yayasan Sekar Mawar akan selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat (@yayasansekarmawar)

Categories
Artikel

Gangguan Co-occuring

 “Gangguan Co-occuring”  dahulunfl fantasy cheap jordan 1 adult sex toys custom basketball uniforms cheap nfl jerseys customize football jersey nfl shops custom jersey basketball arda wigs nfl jerseys cheap original nfl teams dallas cowboys custom basketball jerseys jordan shoes for sale custom jersey maker dikenal dengan istilah “Dual Diagnosis”, sering juga disebut “Comorbidity”, merupakan istilah yang dipakai untuk terjadinya dua atau lebih gangguan pada seseorang yang terjadi secara bersamaan, dalam hal ini adalah gangguan penggunaan zat dan gangguan mental. Misalnya : orang yang kecanduan alkohol sekaligus memiliki gangguan bipolar, kecanduan cocain sekaligus memiliki gangguan depresi, kecanduan berbagai zat narkoba sekaligus memiliki schizophrenia, kecanduan heroin dan juga memiliki PTSD,dan berbagai variasi lainnya.

Diperkirakan 1/3 dari pecandu narkotika memiliki kelainan mental, termasuk didalamnya adalah : depresi, kecemasan, bipolar, PTSD, ADHD, schizophrenia, dll. Antara penyalahgunaan zat dan gangguan mental, salah satunya bisa terjadi lebih dulu, entah penyalahgunaan zat atau gangguan mental yang berkembang terlebih dulu.

Seseorang yang memiliki gangguan mental pada awalnya dapat memakai obat-obatan serta alkohol sebagai bentuk pengobatan untuk dirinya sendiri. Penyalahgunaan zat yang mereka gunakan pada akhirnya justru dapat memperburuk gejala gangguan mental yang dialaminya, karena obat-obatan tersebut berpengaruh terhadap susunan kimia di otak, suasana hati, pikiran, dan perilaku seseorang.

Gejala

Gejala penderita gangguan co-occuring berkaitan dengan gejala penggunaan zat dan kondisi kesehatan mental  seseorang. Gejala co-occuring kadang sulit untuk didiagnosis karena gejala gangguan zat dapat menutupi gejala gangguan mental dan juga sebaliknya.

Gejala penyalahgunaan zat meliputi : penarikan diri dari teman & keluarga, perubahan perilaku, pemakaian zat dalam kondisi bahaya, kehilangan kendali atas penggunaan zat, pemakaian zat yang terus bertambah, adanya gejala putus zat, dll.

Gejala gangguan mental antara lain : perubahan suasana hati yang ekstrem, pikiran yang bingung atau sulit berkonsentrasi, menghindari teman dan kegiatan sosial, berpikir untuk bunuh diri, dll.

Seseorang yang menderita gangguan co-occuring biasanya mempunyai  masalah medis, sosial, emosional yang lebih banyak dan bersifat kronis, daripada orang dengan gangguan mental saja atau orang dengan gangguan penggunaan zat saja. Mereka sangat rentan dengan relapse maupun gangguan psikiatrik yang lebih buruk. Orang dengan gangguan co-occuring membutuhkan treatment yang lebih lama, memiliki banyak krisis, serta perkembangannya bertahap.

Penyebab

Gangguan kesehatan mental dan penyalahgunaan zat terjadi sebagai akibat dari faktor biologis dan faktor lingkungan. Keduanya berkombinasi dan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kerentanan genetic, lingkungan, dan juga pengaruh obat-obatan.

Penelitian mengungkapkan adanya faktor yang beresiko terjadinya gangguan co-occuring yaitu : kesalahan pengasuhan anak, kemiskinan,  sekolah berkualitas rendah,  disfungsi keluarga, diskriminasi dan saksi kekerasan.  Sedangkan faktor pencegahnya adalah : kualitas tinggi pada sekolah, perumahan, perawatan kesehatan, pengaruh sosial dan pola asuh keluarga. Pengaruh lingkungan dapat memberikan ketahanan dan  memutuskan efek pengaruh genetik, oleh karena itu intervensi psikososial  dan penerapannya adalah penting dalam menentukan hasil akhirnya.

Treatment

Perawatan untuk orang dengan gangguan co-occuring meliputi tiga hal yaitu :

  1. Perawatan Farmakologis

Yaitu perawatan dengan obat-obatan untuk gangguan kejiwaan seperti gangguan mood, kecemasan, gangguan psikotik, dll, dan juga untuk mengatasi gangguan penggunaan zat, seperti mengatasi gejala putus zat, pencegahan kekambuhan, dll.

  1. Perawatan non-farmakologis

Yaitu perawatan psikososial dengan berbagai intervensi seperti  intervensi keluarga, peningkatan motivasi, konseling pencegahan kekambuhan, terapi perilaku, baik secara individu maupun kelompok.

  1. Self-help dan Kelompok pendukung (Support Group)

Kelompok pendukung memungkinkan anggotanya untuk berbagi pengalaman, suasana hati, keberhasilan, dll. Mereka membentuk persahabatan dan memberikan dorongan untuk sembuh.  Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat juga sangat membantu dalam treatment pemulihan.

Wawancara dan assessment yang cermat diperlukan untuk mengenali adanya gangguan co-occuring. Bervariasinya gangguan yang muncul juga membutuhkan kolaborasi penanganan dari beberapa ahli seperti psikolog, psikiater, konselor adiksi, therapist mental, dll. Seseorang dengan gangguan co-occuring perlu untuk mengenali diri sendiri agar dapat mengatasi berbagai gangguan yang muncul serta bisa beradaptasi dengan kondisinya. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan adaptasi harus terus dikembangkan sehingga para penderita gangguan co-occuring dapat mencapai pemulihan yang maksimal.

Rangkuman diskusi FSG – Maret 2019
Yayasan Sekar Mawar – Keuskupan Bandung
Rehabilitasi Sosial NAPZA – Therapeutic Community

Categories
Program Pencegahan

Family Support Group

Dukungan bagi Keluarga Korban Narkobanike air max for sale cheap nfl san francisco 49ers nike air max 90 nike air max 95 best wigs on amazon nfl team shop custom design nike air max for sale cheap best sex toy nike air max 90 nike air max plus nfl com shop adidas factory outlet adidas yeezy boost 350 v2 cheap jerseys

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang ikut merasakan dampak ketika salah satu anggotanya terlibat dalam masalah penyalahgunaan Narkoba/NAPZA.  Banyak keluarga  mengalami penderitaan baik fisik seperti  : kerugian finansial, kebangkrutan, kehancuran bisnis,  resiko penyakit, dll. maupun psikologis  seperti : luka batin, depresi, keretakan rumahtangga, hingga terjadi  perpecahan dalam keluarga. Oleh karena itu  baik penyalahguna  maupun keluarganya membutuhkan suatu terapi pemulihan atau rehabilitasi.

Family Support Group (FSG), adalah sebuah kelompok dengan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan dukungan bagi keluarga terutama dalam menghadapi salah satu anggotanya yang terlibat dalam masalah penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya).  Yayasan Sekar Mawar memfasilitasi kelompok ini untuk bertemu sebulan sekali, yaitu setiap hari Jumat minggu ke-2, bertempat di Aula JPKM Jl. Suryakencana 2 Bandung.

Didalam FSG, keluarga dan para peserta  lainnya dapat saling berbagi dan memberikan dukungan, berbagi pengetahuan (Family Education), berbagi cerita (Family Sharing), dan sekaligus sebagai bentuk terapi keluarga (Family Therapy). Selain keluarga, FSG sering dihadiri juga oleh para pakar seperti psikiater, psikolog, dokter, konselor adiksi, rohaniwan, dll. Mereka ikut memberikan penjelasan maupun dukungan bagi keluarga. Family Support Group ini bersifat terbuka untuk umum, siapapun  yang memiliki kepedulian terhadap masalah penyalahgunaan NAPZA  dapat ikut serta didalamnya.

Topik-topik  yang diangkat dalam FSG berisi seputar NAPZA dan cara-cara penanggulangannya, seperti : “Memahami Adiksi”, “Memahami  Program Pemulihan”, “Mengatasi Kekambuhan (Relapse)”, “Mengenali Trigger”, “Kodependensi Keluarga”, “Kematangan Emosi”, dlsb. Topik-topik tersebut juga sangat penting  untuk diketahui  masyarakat, agar mereka dapat memahami, mengerti cara mengatasinya, serta dapat ikut terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan pencegahan. Masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang NAPZA akan terhindar dari masalah penyalahgunaan yang sangat merugikan baik individu, keluarga, maupun masyarakat di sekitarnya.

Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam pemulihan adiksi. Keluarga yang kuat akan sangat mendukung proses pemulihan, sebaliknya bila keluarga lemah, maka pemulihan akan berjalan setengah-setengah, sehingga mudah jatuh lagi dalam masalah yang sama (relapse).  Family Support Group diharapkan dapat mendorong keluarga untuk  menjadi “pendamping pemulihan” atau recovery partner yang baik bagi para penyalahguna  narkoba.

Yayasan Sekar Mawar – Keuskupan Bandung
Pusat Rehabilitasi NAPZA, Pencegahan, & Pendampingan Keluarga
Hotline : 0812 145 222 55

Categories
Program Rehabilitasi Narkoba

Proses Rehabilitasi NAPZA/Narkoba

Rehabilitasi Narkoba adalah sebuah proses pemulihan yang harus dijalani oleh orang-orang yang mempunyai masalah dengan kecanduan narkoba atau adiksi. NAPZA/Narkoba adalah suatu zat yang dapat mempengaruhi susunan syaraf pusat sehingga akan berpengaruh pada perilaku, mental, tingkat kewaspadaan, dan persepsi terhadap dunia (Carmichael, 2001). Ketika seseorang menggunakan Narkoba maka fungsi dan struktur otaknya berubah.personalized jerseys custom jerseys cheap nike air max wholesale nfl jerseys mens nike air jordan customize jersey basketball cheap jerseys for sale nike air jordan 1s nfl jersey sales nfl jersey shop nfl pro shop custom nfl jersey popular sex toys nfl super bowl headband wig

Adiksi & Pemulihan

Drug addiction is a complex illness characterised by compulsive, and at times, uncontrollable drug craving, seeking, and use that persist even in the face of extremely negative consequences. (NIDA, 1999)

 ADIKSI dapat diartikan sebagai suatu PENYAKIT OTAK yang bersifat kronis dan mudah kambuh (relapse), yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia baik itu fisik, psikis, sosial, dan spiritual.

Pemulihan (recovery) adalah proses peningkatan elemen bio, psiko, sosial, agar dirinya dapat berfungsi kembali di masyarakat umum sebagai seorang manusia yang produktif dan mempunyai fungsi dan perannya sendiri.  Seorang yang kecanduan narkoba biasanya menderita gangguan mental, kesehatan, pekerjaan, atau masalah sosial yang membuat gangguan adiksinya sulit untuk disembuhkan. (NIDA. 1999)

Tujuan Pemulihan

Bagi sebagian besar orang, pemulihan adalah sebuah proses panjang yang melibatkan penanganan dari berbagai sisi serta usaha untuk mencapai kondisi bersih dari narkoba (abstinence).  Tujuan dari pemulihan adalah untuk menolong individu agar :

  • Berhenti atau dapat mengontrol pemakaian narkoba
  • Mengurangi dampak buruk dari narkoba
  • Menjadi manusia produktif baik di keluarga, pekerjaan, dan masyarakat.
Proses Rehabilitasi

Ketika seseorang masuk ke Panti Rehabilitasi, ia akan menjalani proses sebagai berikut :

  1. Seleksi dan Penerimaan Awal (Screening & Intake)

Seleksi adalah tahap evaluasi awal untuk melihat kondisi,  gejala psikologis, dan sosial dari pemakaian narkoba. Klien akan dilihat apakah ia memenuhi persyaratan untuk dilakukan perawatan (treatment) di tempat tersebut. Bila memenuhi kriteria perawatan maka dilakukan penerimaan awal dengan mengisi form atau lembar persetujuan klien serta melengkapi persyaratan administratif lainnya.

  1. Orientasi

Tahap orientasi bisa terjadi sebelum, selama atau setelah tahap 1. Tujuan utama dari orientasi adalah untuk mengenalkan klien pada aturan umum dan tujuan dari program yang dia masuki, serta apa yang diharapkan klien dari pelajaran treatment.

  1. Penilaian (Assesment)

Assesment dilakukan setelah terjalin hubungan antara klien dan konselor. Pada tahap ini konselor bertugas untuk mengumpulkan riwayat yang berhubungan, tapi tidak terbatas pada, berbagai persoalan penyalahgunaan narkoba. Pengumpulan informasi ini dapat memakai bentuk formulir interview dan/atau test untuk melihat kembali riwayat klien.

  1. Rencana Intervensi (Treatment Plan)

Pada tahap ini konselor dan klien benar-benar mulai berkerjasama, selama proses ini, konselor dan klien mengidentifikasi masalah yang membutuhkan pemecahan, dan berdiskusi serta menyetujui treatment yang sesuai dengan menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

  1. Intervensi Rehabsos

Intervensi ini meliputi :

  • Bimbingan fisik
  • Bimbingan Mental/psikologis
  • Bimbingan Social
  • Bimbingan Spiritual
  • Bimbingan vokasional

Dalam proses intervensi ini melibatkan beberapa ahli yang menguasai bidangnya seperti : psikolog, psikiater, dokter, rohaniwan, konselor adiksi, serta berbagai macam guru vokasional.  Dalam Therapeutic Community intervensi ini dapat berbentuk seminar, group terapi, konseling individu, konseling kelompok,kegiatan spiritual, kegiatan fisik/OR, kegiatan rekreasional dll.

  1. Resosialisasi/Reintegrasi

Tahap ini disebut juga sebagai tahap re-entry. Tujuan dari program ini adalah untuk mengintegrasikan/menyatukan  kembali  klien dengan kelompok masyarakatnya dengan bantuan/dukungan dari komunitas yang positif. Klien sudah boleh bersosialisasi dengan masyarakat, namun masih dalam pengawasan, bimbingan, dan pendampingan dari konselor di Panti. Dalam proses reintegrasi ini klien dapat membentuk kembali kehidupan yang positif, menangani permasalahan secara realistis seperti hubungan dengan keluarga serta masyarakat, kerohanian, pekerjaan, pendidikan, keuangan, dll.

  1. Terminasi dan Bimbingan Lanjut (Aftercare)

Terminasi menandai telah selesainya program pemulihan di Panti Rehabilitasi. Klien dapat sepenuhnya kembali ke keluarga dan bersosialisasi dengan masyarakat luas. Bekal ilmu yang telah dipelajari dan dihayati hendaknya digunakan selepas keluar dari Panti Rehabilitasi. DIsini klien diharapkan masih menjalin komunikasi dengan konselornya sehingga apa yang dilakukan di luar tidak menyimpang dari aturan-aturan yang telah ditetapkan. Komunikasi/kontak dengan komunitas positifnya akan menjaga klien untuk tetap bersih dari narkoba dan hidup sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

–> Baca Sebelumnya : Panti Rehabilitasi NAPZA

Yayasan Sekar Mawar – Keuskupan Bandung
Pusat Rehabilitasi NAPZA – Therapeutic Community
Hotline : 0812 145 222 55

Categories
Program Rehabilitasi Narkoba

STEP 1 NARCOTIC ANONYMOUS

Ada pepatah mengatakan “A thousand miles begis with one step”. Narcotics Anonymous (NA) merupakan salah satu metoda yang dipakai untuk mengatasi kecanduan narkotika melalui tahapan 12 langkahnike air jordan 1 low cheap football jerseys black nike air max custom football jerseys chicago bears nfl wig stores cheap football jerseys adidas yeezy shoes adidas yeezy slides cheap human hair wigs nike air jordan 4 black canvas authentic jersey nike air jordan shoes cowboys football nike air max pemulihan.

Step 1 : Kita mengakui bahwa kita tidak berdaya terhadap adiksi, sehingga hidup kita menjadi tidak terkendali.

KITA…

Kata “kita” menunjukkan bahwa NA merupakan program yang bebasis komunitas. NA adalah kelompok orang yang mempunyai masalah yang sama yaitu “kecanduan” untuk secara bersama-sama pula menjalani sebuah pemulihan.

MENGAKUI

Mengakui berarti kita menghilangkan segala bentuk PENYANGKALAN (denial) dan memunculkan sikap kejujuran.

Salah satu ciri penyakit adiksi adalah adanya penyangkalan. Kita menyangkal tentang pemakaian narkoba kita, kita menyangkal bahwa kita adalah orang yang bermasalah. Penyangkalan adalah sebuah topeng yang menutupi jati diri kita yang sesungguhnya. Kejujuran adalah modal awal untuk dapat mengatasi kecanduan kita.

TIDAK BERDAYA

Tidak berdaya berarti tidak memiliki kekuatan untuk mengatasi permasalahan kita tersebut. Mengakui ketidakberdayaan berarti memunculkan sikap menyerah/pasrah (surrender). Kita harus mengakui bahwa  narkoba  telah  mengendalikan hidup kita. Kita tidak bisa mengatasi keinginan untuk memakai narkoba, sehingga seringkali menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.

TIDAK TERKENDALI

Tidak terkendali bisa dikatakan sebagai “liar”, yaitu suatu kondisi yang mengakibatkan hidup kita menjadi berantakan. Semua itu terjadi akibat dari kecanduan kita terhadap narkoba. Banyak hal terjadi seperti :Kehilangan pekerjaan, dipenjara atau tertangkap polisi, dikucilkan keluarga & teman, makan & tidur yang tidak teratur, hilangnya rasa percaya diri, kehilangan kepercayaan dari orang lain, dll.

Step 1 mengajak kita untuk mau “BERSERAH DIRI”,  secara  jujur dan terbuka mengakui segala kelemahan & ketidakberdayaan kita. Berserah diri juga membutuhkan sikap rendah hati,  menghilangkan segala penyangkalan, dan kesombongan diri. Inilah yang menjadi langkah awal atau dasar dari langkah-langkah berikutnya untuk melakukan suatu perubahan terutama dalam mengatasi adiksi kita.  (@TC-YSM)

Spirit/Value : Honesty, Openmind, Willingness.